ANTARA WAHYU DAN AKAL

Wahyu dan akal memilki posisi sentral dalam ranah pemikiran Islam. Wahyu Al-qur’an dan As Sunnah Nabawiyah adalah sumber segala sumber hukum, ia adalah masdar tsayri’. Sementara akal, ialah yang bertugas untuk memahami nash-nash (teks) wahyu tersebut. Ia berperan dalam mencerna, menguraikan dan menjelaskan kesimpulan-kesimpulan hukum dari teks-teks wahyu tersebut.

Terkait dengan akal ini, ibnu Taimiyah menyatakan : ”akal adalah syarat untuk mengetahui ilmu-ilmu pengetahuan dan syarat bagi sempurna dan benarnya amalan-amalan. Dengan akal, ilmu dan amal menjadi sempurna. Namun demikian, ia tidak berdiri sendirian dalam hal itu, tetapi ia adalah insting dan kekuatan yang ada dalam jiwa. Ia tak ubahnya seperti kekuatan pandangan yang ada pada mata. Jika akal berhubungan dengan cahaya iman dan Al-qur’an, maka akal seperti cahaya mata jika ia berhubungan dengan cahaya matahari”

Islam Menghormati Akal

Agama islam adalah agama yang sangat menghormati akal secara adil dan optimal. Bahkan akal dijadikan standar seseorang

untuk diberi beban taktif (beban hukum). Seorang yang kehilangan akal tidak dikenai beban hukum.

Islam menjadikan akal sebagai salah satu dari lima hal primer yang diperintahkan oleh syariat untuk dijaga dan dipelihara, lima hal primer tersebut oleh Imam Asy-Syatibi disebut dengan Maqoshid As-Syariah Al-Khomsah (5 maksud tujuan syariat) yaitu: menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga jiwa, menjaga keturunan, menjaga harta, menjaga akal.

Tidak ada akidah dan kitab suci yang sedemikian tinggi memberi penghormatan kepada akal manusia melebihi akidah Islam dan kitab suci Al-qur’an. Bahkan Al-qur’an sering kali meminta pertimbangan akal untuk menunaikan perannya yang diciptakan oleh Allah swt. Oleh sebab itu, sering sekali kita mendapati ayat-ayat yang berbunyi: ”Agar kamu memikirkan”, ”untuk kaum yang berfikir”, ”untuk kaum yang berakal”, ”ambillah pelajaran hai orang-orang yang berakal”. Terdapat puluhan ayat sejenis diulang dalam Al-qur’an, dan hal itu menunjukkan dan membuktikan metodologi Al-qur’an yang tiada duanya dalam mengajak kita untuk beriman dan menghormati akal. Islam tidak meminta seseorang untuk memadamkan lentera akalnya dan berkeyakinan begitu saja kita selalu diajak untuk merenung dan memikirkan ayat-ayat Allah swt, baik ayat-ayat suci maupun ayat-ayat semesta, karena di balik semua itu ada banyak pelajaran yang akan mendewasakan kita dalam memakai hidup ini.

Ruang Kerja Akal

Islam dengan segala penghormatannya kepada akal, agar ia tidak tersesat dan bersimpang jalan dengan fitrah dan nurani. Cara ini sejatinya adalah bentuk pemuliaan juga terhadap akal itu sendiri. Hal itu karena akal memiliki kemampuan dan daya jangkau yang terbatas,

sehingga ia tak mungkin akan mampu mnjangkau semua hakikat kebenaran meskipun telah diberi kompetensi dan daya nalar yang cukup. Terkait dengan hal itu As-Syatiby menuturkan: ”Allah swt telah membuat untuk akal batasan daya jangkau yang tak bisa dilampauinya, dan Allah swt tidak memberikan untuk akal daya jangkau yang akan mampu menalar segala sesuatu yang diinginkan.” Pada akhirnya kita harus mengakui bahwa akal manusia itu kerdil dan terbatas. Allah swt berfirman : ”dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang maha mengetahui.” (Q.s.Yusuf:76) Akal adalah makhluk dan Allah sang kholik saja yang maha mengetahui segala sesuatu.

Mengingat keterbatasan akal dalam jangkau nalarnya, maka sangat masuk akal bahwa hal-hal yang bersifat ghoib (metafisika) bukanlah wilayah dan ruang kerja akal. Oleh karena itu, akal tidak mungkin mampu menalar dzat Allah swt, malaikat, kiamat, siksa kubur, surga, neraka dan lain-lain. Kita dilarang untuk memikirkan dzad Allah swt tetapi kita diperintahkan untuk memikirkan ayat-ayat dan nikmat-nikmat Allah swt. Dalam hal ini pendekatan yang mesti digunakan adalah pendekatan iman.

Hubungan Logika dengan Syariat

Beberapa firqoh (sekte) dalam islam beranggapan bahwa akal adalah asal dan sandaran hukum, dan jika terdapat kontradiksi (pertentangan) antara wahyu dengan akal, maka akal yang harus lebih dikedepankan. Mereka beramsumsi bahwa wahyu dan akal sama saja karena keduanya juga berasal dari Allah swt.

Banyak orang yang dengan lantang menolak nash Al-Qur’an atau Hadits Nabi hanya karena dalam pandangan mereka bahwa Hadits tersebut tak sesuai dengan nalar logikanya.

untuk disandingkan sama dan sejajar. Wahyu Allah swt itu mutlak kebenarannya, sementara akal manusia relatif, terbatas dan ia tidak lepas dari kekeliruan-kekeliruan dalam menalar sesuatu, sejenius dan secerdas apapun orang itu. Selain itu, Islam adalah sistem hidup yang sempurna, sejak diturunkan Islam telah berwujud sebagai pandangan dan sistem hidup yang matang dan dewasa, ia tidak pernah mengalami masa kanak-kanak masa remaja, dan bahkan ia tak akan pernah mengalami masa tua dan lemah. islam sejak awal adalah cahaya dan terus cahaya dan tak akan pernah redup sedikitpun. Ia berasal dari Allah swt dan bukan hasil pengalaman manusia.

Allah swt adalah tuhan seluruh manusia dia lebih tahu apa yang baik dan apa yang buruk untuk manusia.iya memberi kita petunjuk agar kita selamat dalam menjalani kehidupan,dia menurunkan wahyunya kepada nabi untuk disampaikan kepada kita,untuk membimbing kita kedalam jalan kebenaran,jalan kebahagian dunia dan akhirat.akal tidak akan mampu menjangkau seluruh hakikat,iya membutuhkan bimbingan wahyu.tampa wahyu,akal akan meraba-raba dan menuga-duga saja,dan penuh keragu-raguan.

Demikianlah, akal bukanlah asal syariat tapi akallah yang harus tunduk kepada syariat, sebagaimana Allah swt berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mandahului Allah dan Rasulnya dan bretakwahlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (Al-hujurat :1 )

Orang yang berakal bukanlah orang yang sekedar tahu baik dan buruk, tetapi orang berakal adalah orang yang mengetahui yang baik kemudian mengikutinya dan yang mengetahui yang buruk kemudian menjahuinya, demikian Sufyan bin Uyainah ra pernah berkata.wallaahu a’lam.


0 komentar to "ANTARA WAHYU DAN AKAL"

Posting Komentar

Pengikut

About This Blog

yok kita memulai bisnis untuk menambah penghasilan bagi yang berminatyok gabung disini http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=El_syahar