Bom Syahid Menurut Pemahaman Para Ulama Salaf

BOM SYAHID MENURUT PEMAHAMAN PARA ULAMA SALAF :

Sesuai dengan permintaan penanya, akan saya salinkan fatwa ulama salaf tentang bom bunuh diri yang tercantum dalam kitab mereka sendiri yaitu Al-Mughamarah bi an-Nafsi fi al-Qital wa Hukmuka fi al-Islam (al-Amaliyyat al-Istisyhadiyyah) edisi Indonesia Aksi Bom Syahid Dalam Pandangan Hukum Islam oleh Dr Muhammad Tha'mah Al-Qadah, hal. 50-53 terbitan Pustaka Umat, dimana penulis buku tersebut membawakan fatwa ulama Salaf hanya sebagai sisipan saja untuk kemudian dibantahnya, sebagaiaman kebiasaan orang-orang pergerakan.

Akan tetapi bagi kita (kaum muslimin), fatwa ulama Salaf adalah nasehat Islam yang lurus yang tiada melakukan dengan baik akan nasehat itu kecuali ulama Salaf-ar-Rabbani yang mana mereka telah menyampaikan nasehat dan bimbingan kepada manusia dan memperingatkan serta menunjuki mereka kepada jalannya para nabi dan rasul yang mulia yang Allah telah utus mereka sebagai penyeru dan pengajar kebaikan bagi manusia.

Adapun bermunculannya aksi-aksi teror masa kini, seperti penculikan, peledakan tempat ibadah, peledakan gedung-gedung, pembajakan pesawat, dan yang sejenis dari itu, adalah merupakan salah satu bentuk teror fisik masa kini yang tidak dicontohkan oleh generasi Salaf As-Shalih, yang mana salah satu sebab dari perbuatan tersebut adalah adanya teror-teror pemikiran di kalangan mereka, sehingga mereka berpemahaman ekstrim dan radikal tanpa mau mengikuti nasehat para ulama Rabbani.

Teror-teror pemikiran dengan berbagai jenis dan bentuknya lebih berbahaya dan lebih jelek dampaknya dari gerakan teror fisik, sebab akan menjadi fitnah bagi hati dan perusak bagi jiwa-jiwa serta sebagai pembuka pintu berbagai macam fitnah yang nampak dan yang tidak, kecuali orang yang dirahmati Allah, orang yang dibimbing untuk mendalami agama di atas manhaj Salaf yang shalih yang telah mewarisi ilmu nabi yang paling mulia Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Rabb-nya.

Ketahuilah, bahwa teror-teror pemikiran dengan berbagai ragam bentuknya akan terus menerus muncul silih berganti satu dan yang lainnya di bawah tipu daya ahlul ahwa' dan bid'ah serta pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari sunnah jalan yang benar dan lurus yang diserukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga dan seluruh para sahabatnya.

Dan para penyesat pemikiran tersebut, tidak mencukupkan kesesatan itu hanya untuk diri mereka sendiri, bahkan mereka telah membuat rencana dan jaringan untuk menyebar luaskan teror pemikiran mereka di muka bumi dan seluruh penjurunya, dengan berbagai cara seperti ; mencetak buku-buku, membagikan brosur-brosur, dan lain sebagainya.

Perbuatan mereka yang demikian ini pada hakekatnya mengaburkan kewibawaan Islam itu sendiri, dan akan membuka jendela kehinaan bahkan pintu-pitunya yang nantinya memberi peluang kepada musuh-musuh Islam dan muslimin dari kalangan barat dan timur untuk masuk dari pintu tersebut dan mereka akan melontarkan kepada agama kita Islam yang mulia ini dengan berbagai macam julukan dan gelar, seperti Islam ekstrim, Islam keras, Islam fundamentalis, Islam teroris bahkan mereka melontarkan tuduhan secara umum kepada Islam dan kaum muslimin bahwa mereka adalah kaum teroris. Ini semua disebabkan oleh sikap dan cara yang jelek dalam mendakwahi manusia yang mana wajib menggunakan cara yang baik sesuai dengan syari'at yang shahih dan berjalan di atas manhaj para nabi dan rasul yang jelas dan gamblang. [1]

Tidak berpanjang lebar membahas teror pemikiran, dan kita kembali kepada permintaan penanya, yaitu fatwa ulama salaf tentang bom bunuh diri, maka akan saya salinkan dari buku tersebut diatas (Al-Mughamarah bi an-Nafsi fi al-Qital wa Hukmuka fi al-Islam ) sesuai dengan gaya terjemahan-nya secara utuh, dan pembaca yang budiman dipersilakan untuk menilainya secara jujur dan ilmiah.

KELOMPOK KEDUA MEREKA YANG MENOLAK.

Sebagian ulama ahli hadits kontemporer berpendapat tidak boleh mengorbankan diri sendiri (aksi bom syahid), dan mengkategorikannya pada tindakan bunuh diri. Berikut ini perkataan mereka beserta dalil-dalilnya.

[1] Syaikh Nashiruddin Al-Bani rahimahullah : Ketika ditanya tentang aksi bom syahid beliau menjawab : Saya katakan boleh dan tidak boleh.

Boleh, jika dibawah naungan pemerintah Islam, dalam jihad Islam yang berlandaskan hukum Islam.

Hendaknya seorang tentara tidak bertindak berdasarkan kehendak sendiri, akan tetapi harus berdasarkan komando dari panglimanya. Jika demikian, maka itu merupakan bunuh diri (intihar) yang dibolehkan.

Adapun seorang tentara atau bahkan rakyat sipil berangkat sendirian seperti yang lazim dilakukan sekarang, kemudian ia mengorbankan dirinya hanya demi membunuh dua, tiga atau empat orang, maka itu tidak boleh. Karena itu merupakan tindakan pribadi bukan atas perintah dari panglima perang (Amirul Jaisy).

Bahkan ketika ditanya : apakah sekarang ada tentara Islam yang berperang di jalan Allah ?

Al-Bani menjawab : Tidak, selama belum ada pemimpin maka itu tidak sah, sampai ada khalifah kemudian panglima yang memimpin berdasarkan perintah dari khalifah.

Al-Bani menambahkan, mereka yang melakukan aksi bom bunuh diri, Allah Maha mengetahui aqidah mereka, Allah Maha mengetahui ibadah mereka, mungkin saja di antara mereka ada yang tidak mendirikan shalat, atau bahkan di antara mereka ada orang komunis. [Lihat : Al-Tikrawi, Hail. al-Amaliyyat al-Istisyhadiyyah fi Mizan al-Fiqhi : 83-85]

[2] Syaikh Shalih Al-Utsaimin rahimahullah : Beliau berpendapat tidak boleh. Ketika ditanya mengenai seorang yang memasang bom di badannya kemudian meledakkan dirinya di tengah kerumunan orang kafir untuk melemahkan mereka, apakah benar jika berdalil dengan kisah seorang anak yang menyuruh raja untuk membunuhnya ?

Beliau menjawab : Orang yang memasang bom pada badannya demi untuk meledakkannya di tengah-tengah musuh Islam, sama dengan bunuh diri. Dan di akhirat akan diazab dalam neraka jahannam dengan cara yang sama secara kekal abadi. Sebagaimana hadist Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mereka yang membunuh dirinya, ia akan disiksa dengan cara yang sama di dalam neraka jahanam.

Aneh sekali mereka yang melakukan tindakan tersebut, padahal mereka membaca firman Allah.

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu" [An-Nisa 29]. Kemudian ketika mereka melakukan tindakan tersebut, apakah itu menghasilkan sesuatu ? apakah bisa mengalahkan musuh ? atau bahkan menambah kejamnya musuh terhadap mereka yang meletakkan alat peledak, seperti yang kita saksikan sekarang di negara Yahudi. Kenyataannya tindakan tersebut hanya menambah kuat dan kejamnya mereka, bahkan poling (istifat) terkahir di negara Yahudi menyatakan adanya keberhasilan kaum ekstrimis kanan yang hendak menghabiskan bangsa Arab. Akan tetapi ironisnya, yang melakukan misi tersebut adalah mereka yang berjihad dengan salah dan menyangka dirinya mendekatkan diri pada Allah. Mudah-mudahan Allah mengampuni mereka. karena mereka adalah para pentakwil yang bodoh.

Adapun berdalil dengan kisah anak (Ashabul Ukhdud), kejadian tersebut berdampak pada masuk Islamnya orang-orang saat itu, bukan untuk melemahkan musuh. Yaitu ketika sang raja mengambil anak panah milik sang anak kemudian mengarahkannya pada anak tersebut dan mengatakan : "Demi Allah, Tuhan anak ini" seketika itu orang-orang menjerit dan mengatakan Tuhan yang sebenarnya adalah Tuhan anak itu. Maka terjadilah masuk Islamnya sebuah bangsa yang besar.

Kalaulah yang terjadi sekarang sama dengan yang terjadi dalam kisah tersebut, maka bolehlah berdalil dengan kisah ini. Dan Nabi-pun mengisahkan kepada kita supaya kita mengambil pelajaran darinya. Akan tetapi mereka yang meletakkan bom pada badannya untuk membunuh sepuluh atau seratus orang musuh, tindakan tersebut hanya menambah kemarahan musuh dan mereka semakin beringas.

[Ibnu Utsaimin, Majalah Al-Furqan, edisi 79, hal 18-19 Kuwait]

Fote Note.

[1] Disadur secara bebas dari sebagian pembahasan buku Terorisme Dalam Tinjauan Islam, terbitan Maktabah Salafy Press.

Read more

Pengikut

About This Blog

yok kita memulai bisnis untuk menambah penghasilan bagi yang berminatyok gabung disini http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=El_syahar