Teruntuk mereka yang mencari Mawaddah (kasih), Sakinah (ketentraman) dan Rahmah (sayang) dalam Keluarga.
Bismillahirrahmaanirahiim
Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan-pesan Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya
Nasehat
 ini untuk semuanya ...........Untuk mereka yang sudah memiliki 
arah.........Untuk mereka yang belum memiliki arah.........dan untuk 
mereka yang tidak memiliki arah.nasehat ini untuk semuanya.......Semua 
yang menginginkan kebaikan.
... 
Saudaraku,Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta . . Namun, jika cinta engkau jadikan sebagai landasan maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan utama rumah tanggamuNiscaya engkau akan selamatTidak saja dunia, tapi juga akhirat. . .Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan. . .Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku,Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"Disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhanmuJika ini kau lakukan " istanamu " tidak akan langgengLihatlah manusia teragung yaitu Muhammad SAW....Tidak marah ketika harus tidur di depan pintu,Beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya.Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar........Menjahit bajunya yang robek........
Saudariku,Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu "Disayang, dimanja dan dilayani suamiTerpenuhi apa yang menjadi keinginanmuJika itu engkau lakukan " istanamu " akan menjadi neraka bagimu
Saudaraku,Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......Jika itu engkau lakukan akan celaka....Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,Tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-muTatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.Tegaslah terhadap istrimuDengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......Jangan biarkan dia dengan kehendaknyaLihatlah bagaimana istri Nuh dan LuthDi bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.....Istrimu bisa menjadi musuhmuDidiklah istrimu. . .Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, IbrahimJadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannyaJadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad saw menerima tugas risalahIstrimu adalah tanggung jawabmu....Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....Biarkan mereka menjadi wanita shalilah....Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam........Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...
Saudariku,Jika engkau menjadi istri.........Jangan engkau paksa suamimu menurutimu......Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....Jika itu kau lakukan.....Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhakaJANGAN….
Saudaraku,Jika engkau menjadi Bapak......Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul HakimJadilah bapak yang tegas seperti IbrahimJadilah bapak yang kasih seperti Muhammad sawAjaklah anak-anakmu mengenal Allah..........Ajaklah mereka taat kepada Allah.......Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.Mohonlah kepada Allah..........Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudariku........Jika engkau menjadi ibu....Jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh....Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....Jadikanlah mereka mujahid.........Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....Jangan biarkan mereka bermalas-malas..........Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih....Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam.
AMIN.
copas beberapa sumber..beberapa blog yang menuliskan note yang sama :)semoga penulis asli men3rima pahala setimpal dari Allah
Waktu kau masih kecil, kau laksana teman sejatiku.
Dengan 
wudhu', aku kau sentuh dalam keadaan suci. Aku kau pegang, kau  junjung 
dan kau pel...ajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun  keras 
setiap hari.
Setelah usai kau selalu menciumku mesra.
... 
Sekarang kau telah dewasa.
kelihatannya kau sudah tidak berminat lagi padaku.
Apakah aku bacaan usang yang tinggal kenangan? Menurutmu mungkin aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja ??
Sekarang
 kau simpan aku dengan rapi sekali hingga kadang engkau lupa  dimana 
menyimpannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan  rumahmu.
Kadang aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau
 aku kau anggap penangkal untuk menakuti hantu dan syaitan. Kini  aku 
lebh banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dan kesepian. Di  
atas lemari, di dalam laci......
Dulu, sewaktu pagi surat-surat yang ada padaku, kau baca beberapa halaman.
Pada malamnya aku kau baca bersama temanmu di masjid.
Sekarang, sewakt pagi sambil minum kopi, kau membaca koran atau nonton berita di TV.
Waktu
 kosong kau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedang aku  yang 
berisi ayat ayat yang datang dari ALLAH Yang Maha Perkasa, engkau  
campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan.
Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka suratku
بسم الله الرحمن الرحيم.
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik dunia.
Tidak
 ada ayat-ayat ALLAH yang terdapat padaku di dalam mobilmu.  Sepanjang 
perjalanan, radiomu selalu tertuju ke siaran-siaran hiburan.  Aku tahu 
kalau itu bukan siaran yang selalu melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.
Di komputermu pun kau ulangi lagu kegemaranmu. Jarang sekali engkau mendengarkan ayat-ayatku.
BBM, Facebook dan twitter temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan. Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia.
Benar dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau kuat duduk berjam jam di depan TV.
Menonton pertandingan bola, musik atau film dan sinetron.
Di depan computer berjam jam engkau betah duduk. Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.
Waktu
 cepat berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemarimu. berdebu  
dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan  
engkau membacaku kembali.
Itupun hanya sekedar beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafaz tidak semerdu dulu.
Engkau pun kini Terbata-bata dan kurang lancar lagi ketika membacaku.
Apakah koran, Televisi, radio dan komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di dalam kubur sendirian, menunggu sehingga kiamat tiba, engkau akan diperiksa oleh malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat ALLAH yang ada padaku engkau dapat diselamatkan.
Sekarang
 engkau begitu mudah membuang waktumu. Setiap saat berlalu,  
berkuranglah umurmu. Dan akhirnya kubur senang tiasa menunggu  
kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu bila waktu dan ketika malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila
 aku kau baca selalu kau hayati, di kuburmu nanti aku akan datang  
sebagai pemuda gagah dan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri.
  Bukan koran atau majalah yang kau baca yang akan membantumu dari  
perjalan di alam akhirat. Tapi akulah AL-QUR’AN kitab sucimu yang  
sentiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku  kembali,
 bacalah aku setiap hari. Kerana ayat-ayat yang ada padaku  adalah ayat 
suci. Yang berasal dari ALLAH, Tuhan Yang Maha Mengetahui.  Yang 
disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad Rasulullah S.A.W.
Keluarkanlah
 segera aku dari lemari atau lacimu. Jangan lupa  perdengarkan ayatku 
didalam Mobilmu Letakkan aku selalu di depan meja  kerjamu. Agar engkau 
senangtiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhlah  aku kembali. Baca dan 
pelajarilah aku. Setiap datangnya pagi dan petang.  Seperti dulu. Suatu 
masa dulu Waktu engkau masih kecil dan suci dari  dosa. Di Masjid kecil 
kampungmu yang damai. Jangan aku engkau biarkan  sendiri. Dalam bisu dan
 sepi.
Ingatilah aku dalam sehari-harimu, kerana aku adalah pelindungmu.
